Apa kabar?
Bagaimana ragamu?
Bagaimana jiwamu?
Ku harap kau selalu bahagia
Dicintai ribuan hawa
Dikagumi ribuan nyawa
Direngkuh ribuan jiwa
Semesta nampak setuju denganku
Tak biasanya, bukan?
Lihatlah ke atas!
Tidak, tidak! Bukan awan mendung itu!
Ubahlah sedikit koordinat nya!
Ah, sekarang bagaimana?
Indah, bukan?
Iya, indah.
Seperti dirimu.
Betul kan, kau suka langit cerah?
Matahari pun turut tersenyum
Pelangi itu!
Dia bahagia melihatmu
Hari ini, ku harap kau tidak terlalu letih
Ku harap kau terus tersenyum
Jangan begitu!
Jangan menatapku begitu!
Ah, maaf.
Ternyata aku mengkhayal lagi.
Oh ya,
Apa angin sudah berbisik?
Apa air sudah memberitahu?
Apa awan sudah berkata?
Aku menitipkan sesuatu
Jangan, jangan bilang padaku dulu!
Aku ingin kau menyimpannya sendiri
Jangan sampai semesta tahu!
Semesta itu jahat
Dia suka merusak harimu, bukan?
Tiba-tiba membuat langit menangis
Tiba-tiba memunculkan sang petir
Ah, tapi kau lah sang petir!
Petirmu selalu melengkapi jiwa ku
Menyengat dan mengagetkan
Nampaknya jemari ini takkan berhenti
Ku harap kau tak bosan, ya..
Yakini satu hal dalam hatimu
Aku selalu di sini
Walau kau tak tahu
Walau kau tak sadar
Akulah cintamu.
Karya : Nuria Isna Asyar
Depok, 17 Mei 2016 - 21.58 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar