Sabtu, 07 Januari 2017

Dampak Koperasi bagi Perekonomian Indonesia




Bagi masyarakat Indonesia, baik yang berdomisili di kota-kota besar maupun pedesaan, koperasi sudah tidak asing lagi di telinga. Peranan lembaga tersebut sangatlah penting bagi lembaga-lembaga UMKM yang rata-rata hanya memiliki modal kecil, sehingga tak heran jika kita bisa menemukan koperasi dimana-mana bagaikan pedagang kaki lima. Tapi apakah seluruh koperasi tadi sudah berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia?
Semangat dan kegigihan para pengusaha kecil UMKM dalam menjalankan aktivitas ekonomi usaha nya patut kita acungi jempol. Karena seberat apapun medan yang mereka hadapi, seberapa sulit pun keterpurukan ekonomi yang mereka dapati, mereka tetap dapat bertahan di tengah kerasnya era globalisasi saat ini.
Hal ini dapat kita lihat dari pembuktian bertahun-tahun lalu ketika pemerintah menyesal telah memberi kredit dalam jumlah yang fantastis kepada pengusaha besar, yang hanya berujung pada loss credit atau kredit macet.

Pada kehidupan nyata, memang koperasi cukup memegang peranan strategis dan vital dalam perekonomian bangsa, namun apakah hal tersebut sudah berjalan dengan lancar? Sudahkah masyarakat Indonesia tahu, paham dan bahkan tertarik untuk bergabung dalam koperasi? Hanya sebagian kecil dari ratusan juta manusia yang hidup dan memiliki status sebagai warga negara mau mendalami koperasi secara sungguh-sungguh.
Jika kita bandingkan pedesaan dan perkotaan, tentu saja koperasi dapat kita temukan jauh lebih banyak di pedesaan. Keadaan sistem ekonomi masyarakatnya yang masih sederhana, dan sifat para warga yang masih suka bekerja sama bergotong royong dalam membangun perekonomian desa nya menjadi salah satu alasan kuat mengapa kita dapat menemukan koperasi lebih banyak di desa dibandingkan dengan di kota.
Coba kita mengingat kembali pelajaran yang telah kita dapatkan semasa sekolah dasar dahulu, koperasi apa saja yang kita pelajari? Koperasi Unit Desa atau KUD, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Pertanian adalah sebagian contoh kecil dari wujud koperasi yang ada di pedesaan.

Sekarang mari kita bahas lebih mendalam mengenai dampak berdirinya koperasi bagi perekonomian bangsa.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemunculan suatu hal yang baru dalam kehidupan ini, kehidupan bermasyarakat; berbangsa; dan bernegara pasti akan memberikan dampak atau efek samping terhadap berjalannya kehidupan bangsa. Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan oleh adanya Koperasi sebagai sokoguru Perekonomian Bangsa Indonesia?

Dampak-dampak positif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.        Produksi global dapat ditingkatkan
Mengingat koperasi merupakan sokoguru perekonomian Indonesia, berdirinya lembaga ini juga sangat mempengaruhi jumlah produksi barang yang akan dipasarkan secara global. Dengan mengedepankan kesejahteraan anggota nya, maka tidak diragukan lagi bila semakin banyak orang yang bergabung dengan suatu koperasi maka akan semakin banyak pula kegiataan perekonomian yang dilakukan, salah satunya berupa produksi barang-barang tertentu.

2.        Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

3.        Meluaskan pasar untuk produksi dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Sehubungan dengan era globalisasi saat ini yang memungkinkan setiap individu berhubungan satu sama lain tanpa ada pembatas apapun, sekaligus memperbesar kemungkinan untuk memperluas jangkauan wilayah perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain. 

4.        Dapat meningkatkan modal
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

5.        Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.



Sedangkan dampak-dampak negatif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.        Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

2.        Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

3.        Semakin tidak stabilnya sektor keuangan negara
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

4.        Memperburuk prospek ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. Dilihat dari banyaknya dampak negatif dan positif dari globalisasi ekonomi , tentunya makin mendorong kita sebagai warga Indonesia untuk lebih mengenalkan dan mensejahterakan koperasi kepada masyarakat Indonesia.

Demikian lah pembahasan mengenai dampak berdirinya koperasi terhadap perekonomian Indonesia yang dapat saya tuliskan dalam postingan ini, saya berharap para pembaca dapat lebih memahami apa sebenarnya peran koperasi bagi perekonomian bangsa kita, dan semoga dapat lebih peduli akan ekonomi koperasi Indonesia.

Sampai berjumpa di postingan berikutnya!




Daftar Pustaka


Tidak ada komentar: