Bagi
masyarakat Indonesia, baik yang berdomisili di kota-kota besar maupun pedesaan,
koperasi
sudah tidak asing lagi di telinga. Peranan lembaga tersebut sangatlah penting
bagi lembaga-lembaga UMKM yang rata-rata hanya memiliki modal kecil, sehingga
tak heran jika kita bisa menemukan koperasi dimana-mana bagaikan pedagang kaki
lima. Tapi apakah seluruh koperasi tadi sudah berjalan dengan baik dan memberi
dampak positif bagi perekonomian Indonesia?
Semangat
dan kegigihan para pengusaha kecil UMKM dalam menjalankan aktivitas ekonomi
usaha nya patut kita acungi jempol. Karena seberat apapun medan yang mereka
hadapi, seberapa sulit pun keterpurukan ekonomi yang mereka dapati, mereka
tetap dapat bertahan di tengah kerasnya era globalisasi saat ini.
Hal
ini dapat kita lihat dari pembuktian bertahun-tahun lalu ketika pemerintah
menyesal telah memberi kredit dalam jumlah yang fantastis kepada pengusaha
besar, yang hanya berujung pada loss
credit atau kredit macet.
Pada
kehidupan nyata, memang koperasi cukup memegang peranan strategis dan vital
dalam perekonomian bangsa, namun apakah hal tersebut sudah berjalan dengan
lancar? Sudahkah masyarakat Indonesia tahu, paham dan bahkan tertarik untuk
bergabung dalam koperasi? Hanya sebagian kecil dari ratusan juta manusia yang
hidup dan memiliki status sebagai warga negara mau mendalami koperasi secara
sungguh-sungguh.
Jika
kita bandingkan pedesaan dan perkotaan, tentu saja koperasi dapat kita temukan
jauh lebih banyak di pedesaan. Keadaan sistem ekonomi masyarakatnya yang masih
sederhana, dan sifat para warga yang masih suka bekerja sama bergotong royong
dalam membangun perekonomian desa nya menjadi salah satu alasan kuat mengapa
kita dapat menemukan koperasi lebih banyak di desa dibandingkan dengan di kota.
Coba
kita mengingat kembali pelajaran yang telah kita dapatkan semasa sekolah dasar
dahulu, koperasi apa saja yang kita pelajari? Koperasi Unit Desa atau KUD,
Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Pertanian adalah sebagian contoh kecil dari
wujud koperasi yang ada di pedesaan.
Sekarang
mari kita bahas lebih mendalam mengenai dampak berdirinya koperasi bagi
perekonomian bangsa.
Tak
dapat dipungkiri bahwa kemunculan suatu hal yang baru dalam kehidupan ini,
kehidupan bermasyarakat; berbangsa; dan bernegara pasti akan memberikan dampak
atau efek samping terhadap berjalannya kehidupan bangsa. Lalu apa saja dampak
yang ditimbulkan oleh adanya Koperasi sebagai sokoguru Perekonomian Bangsa
Indonesia?
Dampak-dampak
positif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.
Produksi
global dapat ditingkatkan
Mengingat koperasi
merupakan sokoguru perekonomian Indonesia, berdirinya lembaga ini juga sangat
mempengaruhi jumlah produksi barang yang akan dipasarkan secara global. Dengan mengedepankan
kesejahteraan anggota nya, maka tidak diragukan lagi bila semakin banyak orang
yang bergabung dengan suatu koperasi maka akan semakin banyak pula kegiataan
perekonomian yang dilakukan, salah satunya berupa produksi barang-barang
tertentu.
2.
Meningkatkan
kemakmuran masyarakat
Perdagangan
yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih
banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan
barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang
lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
3.
Meluaskan
pasar untuk produksi dalam negeri
Perdagangan luar negeri
yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih
luas dari pasar dalam negeri. Sehubungan dengan era globalisasi saat ini yang
memungkinkan setiap individu berhubungan satu sama lain tanpa ada pembatas
apapun, sekaligus memperbesar kemungkinan untuk memperluas jangkauan wilayah
perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain.
4.
Dapat
meningkatkan modal
Modal
dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga
terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.
5.
Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan
sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh
perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal
dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara
maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu
menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
Sedangkan
dampak-dampak negatif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.
Menghambat
pertumbuhan sektor industri
Salah
satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada
industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan
luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang
untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu,
ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional
semakin meningkat.
2.
Memperburuk
neraca pembayaran
Globalisasi
cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak
mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
3.
Semakin
tidak stabilnya sektor keuangan negara
Salah
satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal)
portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana
luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan
mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah
baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam
negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi
bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor
keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi
secara keseluruhan.
4.
Memperburuk
prospek ekonomi jangka panjang
Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan
masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada
akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin
tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk.
Dilihat dari banyaknya dampak negatif dan positif dari globalisasi ekonomi ,
tentunya makin mendorong kita sebagai warga Indonesia untuk lebih mengenalkan
dan mensejahterakan koperasi kepada masyarakat Indonesia.
Demikian
lah pembahasan mengenai dampak berdirinya koperasi terhadap perekonomian
Indonesia yang dapat saya tuliskan dalam postingan ini, saya berharap para
pembaca dapat lebih memahami apa sebenarnya peran koperasi bagi perekonomian
bangsa kita, dan semoga dapat lebih peduli akan ekonomi koperasi Indonesia.
Sampai
berjumpa di postingan berikutnya!
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar