Sabtu, 07 Januari 2017

Koperasi dalam Pertumbuhan Ekonomi Bangsa



 Seperti yang kita ketahui bersama, koperasi merupakan badan usaha yang mengutamakan kepentingan anggotanya, dikarenakan koperasi menggunakan prinsip ekonomi kerakyatan. Sehingga secara garis besar koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Tidak seperti badan usaha lain yang berorientasi pada laba atau keuntungan ekonomi semata, koperasi benar-benar mengedepankan kesejahteraan para anggota.

Peran koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah sangat strategis dalam perekonomian Indonesia, sehingga perlu menjadi fokus pembangunan ekonomi nasional pada masa mendatang. Pemberdayaan koperasi secara tersktuktur dan berkelanjutan diharapkan akan mampu menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, mengurangi tingkat pengangguran terbuka, menurunkan tingkat kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki pemerataan pendapatan masyarakat. Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator kesejahteraan masyarakat Indonesia lainnya.

Jika Koperasi  mampu mengimplementasikan jati dirinya, koperasi akan mandiri, mampu bersaing dengan kekuatan eonomi lainnya, mampu memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar di dalam dan luar negeri.  Dilihat dari dasar hukum yang tertuang dalam Undang-Undang 1945, Koperasi memperoleh hak untuk hidup dan perkembangan di Indonesia. Koperasi yang sudah dibangun selama ini juga jumlahnya sudah cukup besar. Jumlah ini merupakan aset yang harus dipelihara dan diberdayakan agar dapat berkembang membantu pemerintah untuk memerangi kemiskinan dan menyediakan lapangan kerja. Jika sekarang masih banyak koperasi yang tumbuh belum mampu mencapai tujuan bersama anggotanya, mereka harus diberdayakan melalui pendidikan.

Jika kita sedikit melakukan kilas balik ke abad sebelumnya, krisis moneter yang melanda beberapa negara di kawasan Asia (Korea, Thailand, Indonesia, Malaysia) pada tahun 1997 setidaknya menjadi saksi sejarah dan sekaligus memberikan pelajaran sangat berharga bahwa sesungguhnya pengembangan ekonomi bangsa yang berbasis konglomerasi itu rentan terhadap badai krisis moneter. Sementara itu, pada saat yang sama kita dapat menyaksikan bahwa ekonomi kerakyatan (diantara mereka adalah koperasi), yang sangat berbeda jauh karakteristiknya dengan ekonomi konglomerasi, mampu menunjukkan daya tahannya terhadap gempuran badai krisis moneter yang melanda Indonesia. 

Pada sisi lain, era globalisasi dan perdagangan bebas yang disponsori oleh kekuatan kapitalis membawa konsekuensi logis antara lain semakin ketatnya persai-ngan usaha diantara pelaku-pelaku ekonomi berskala internasional. Dalam negara perdagangan bebas tersebut, perusahaan-perusahaan multi nasional yang dikelola dengan mengedepankan prinsip ekonomi yang rasional, misalnya melalui penerapan prinsip efektifitas, efisiensi dan produktifitas akan berhadapan dengan, antara lain, koperasi yang dalam banyak hal tidak sebanding kekuatannya. Koperasi di Indonesia berfungsi sebagai badan usaha yang punya azas kekeluargaan dan menguta-makan kesejahteraan anggota, tidak hanya melulu mencari keuntungan saja, pada umumnya bidang usahanya banyak meng-gunakan kandungan lokal, sehingga dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada di dalam negeri dan dapat dijadikan penghasil produk unggulan.

Pada saat ini perkembangan koperasi kurang mendapat perhatian karena koperasi menunjukkan kinerja yang kurang dan citra yang lebih baik dari sebelumnya. Situasi ini merupakan salah satu bukti bahwa komitmen pemerintah masih kurang dalam pembangunan dan pengembangan koperasi. Pembangunan adalah proses yang harus berkelanjutan dan tersistem.

Pertanyaan berikutnya prospek bagaimana koperasi di masa depan. Jawabannya sangat prospektif, jika koperasi yang memiliki identitas. Koperasi yang mempraktekkan prinsip-prinsip koperasi dalam organisasi dan bisnis. Koperasi sebagai badan usaha, organisasi dan kegiatan usaha harus didasarkan pada prinsip-prinsip koperasi.

Karena prinsip kerjasama adalah garis membimbing oleh koperasi untuk melaksanakan nilai-nilai mereka ke dalam praktek seperti keanggotaan sukarela dan terbuka, kontrol demokratis oleh anggota, partisipasi ekonomi anggota, pendidikan, pelatihan dan informasi, kerjasama antar koperasi dan kepedulian terhadap masyarakat.


Pemberdayaan koperasi tersktuktur dan secara berkala diharapkan akan dapat menyelaraskan struktur perekonomian nasional, mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional, dan dapat mengurangi tingkat pengangguran, mengurangi kemiskinan, mendinamisasi sektor riil, dan memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat.

Pemberdayaan koperasi juga akan meningkatkan pencapaian sasaran di bidang pendidikan, kesehatan, dan indikator lain dari kesejahteraan rakyat Indonesia.

Adanya koperasi terutama bagi rakyat-rakyat kecil sangatlah penting, karena mulai dari petani yang memerlukan pupuk dan alat pertanian, nelayan yang memerlukan alat-alat pelayaran, serta para pengusaha kecil yang mempunyai modal sedikit bias meminjamkanmodal kepada koperasi. Koperasi membantu pemerintah untuk membuka lapangan pekerjaan dan mensejahterakan masyarakat dan anggotanya nya. Serta berperan besar untuk perubahan ekonomi pada masyarakat. mengembangkan kesejahteraan anggota, pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Koperasi Indonesia adalah perkumpulan orang-orang, bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota.


Sehingga kesimpulannya, di era sekarang ini, dimana semua kebutuhan ekonomi bangsa menunjak mahal harganya dan semakin lama semakin susah untuk dipenuhi, dengan kehadiran Koperasi ditengah-tengah masyarakat sangatlah penting untuk membantu masyarakat itu sendiri serta mengurangi beban pemerintah dalam menjagakestabilan perekonomian negara.




Daftar Pustaka




Dampak Koperasi bagi Perekonomian Indonesia




Bagi masyarakat Indonesia, baik yang berdomisili di kota-kota besar maupun pedesaan, koperasi sudah tidak asing lagi di telinga. Peranan lembaga tersebut sangatlah penting bagi lembaga-lembaga UMKM yang rata-rata hanya memiliki modal kecil, sehingga tak heran jika kita bisa menemukan koperasi dimana-mana bagaikan pedagang kaki lima. Tapi apakah seluruh koperasi tadi sudah berjalan dengan baik dan memberi dampak positif bagi perekonomian Indonesia?
Semangat dan kegigihan para pengusaha kecil UMKM dalam menjalankan aktivitas ekonomi usaha nya patut kita acungi jempol. Karena seberat apapun medan yang mereka hadapi, seberapa sulit pun keterpurukan ekonomi yang mereka dapati, mereka tetap dapat bertahan di tengah kerasnya era globalisasi saat ini.
Hal ini dapat kita lihat dari pembuktian bertahun-tahun lalu ketika pemerintah menyesal telah memberi kredit dalam jumlah yang fantastis kepada pengusaha besar, yang hanya berujung pada loss credit atau kredit macet.

Pada kehidupan nyata, memang koperasi cukup memegang peranan strategis dan vital dalam perekonomian bangsa, namun apakah hal tersebut sudah berjalan dengan lancar? Sudahkah masyarakat Indonesia tahu, paham dan bahkan tertarik untuk bergabung dalam koperasi? Hanya sebagian kecil dari ratusan juta manusia yang hidup dan memiliki status sebagai warga negara mau mendalami koperasi secara sungguh-sungguh.
Jika kita bandingkan pedesaan dan perkotaan, tentu saja koperasi dapat kita temukan jauh lebih banyak di pedesaan. Keadaan sistem ekonomi masyarakatnya yang masih sederhana, dan sifat para warga yang masih suka bekerja sama bergotong royong dalam membangun perekonomian desa nya menjadi salah satu alasan kuat mengapa kita dapat menemukan koperasi lebih banyak di desa dibandingkan dengan di kota.
Coba kita mengingat kembali pelajaran yang telah kita dapatkan semasa sekolah dasar dahulu, koperasi apa saja yang kita pelajari? Koperasi Unit Desa atau KUD, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Pertanian adalah sebagian contoh kecil dari wujud koperasi yang ada di pedesaan.

Sekarang mari kita bahas lebih mendalam mengenai dampak berdirinya koperasi bagi perekonomian bangsa.
Tak dapat dipungkiri bahwa kemunculan suatu hal yang baru dalam kehidupan ini, kehidupan bermasyarakat; berbangsa; dan bernegara pasti akan memberikan dampak atau efek samping terhadap berjalannya kehidupan bangsa. Lalu apa saja dampak yang ditimbulkan oleh adanya Koperasi sebagai sokoguru Perekonomian Bangsa Indonesia?

Dampak-dampak positif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.        Produksi global dapat ditingkatkan
Mengingat koperasi merupakan sokoguru perekonomian Indonesia, berdirinya lembaga ini juga sangat mempengaruhi jumlah produksi barang yang akan dipasarkan secara global. Dengan mengedepankan kesejahteraan anggota nya, maka tidak diragukan lagi bila semakin banyak orang yang bergabung dengan suatu koperasi maka akan semakin banyak pula kegiataan perekonomian yang dilakukan, salah satunya berupa produksi barang-barang tertentu.

2.        Meningkatkan kemakmuran masyarakat
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.

3.        Meluaskan pasar untuk produksi dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. Sehubungan dengan era globalisasi saat ini yang memungkinkan setiap individu berhubungan satu sama lain tanpa ada pembatas apapun, sekaligus memperbesar kemungkinan untuk memperluas jangkauan wilayah perdagangan internasional Indonesia dengan negara lain. 

4.        Dapat meningkatkan modal
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.

5.        Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.



Sedangkan dampak-dampak negatif dari Koperasi di antara nya ialah:
1.        Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.

2.        Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.

3.        Semakin tidak stabilnya sektor keuangan negara
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uang akan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

4.        Memperburuk prospek ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk. Dilihat dari banyaknya dampak negatif dan positif dari globalisasi ekonomi , tentunya makin mendorong kita sebagai warga Indonesia untuk lebih mengenalkan dan mensejahterakan koperasi kepada masyarakat Indonesia.

Demikian lah pembahasan mengenai dampak berdirinya koperasi terhadap perekonomian Indonesia yang dapat saya tuliskan dalam postingan ini, saya berharap para pembaca dapat lebih memahami apa sebenarnya peran koperasi bagi perekonomian bangsa kita, dan semoga dapat lebih peduli akan ekonomi koperasi Indonesia.

Sampai berjumpa di postingan berikutnya!




Daftar Pustaka